Pages

Sabtu, 02 Juli 2011

Breakfast dengan Gesture

Jum'at Pagi ....
Kayutangan, Malang ...

Pasca UAS matakuliah ilmu dan teknik material, aku pergi ke daerah kayu tangan untuk ngeberesin beberapa hal. Setelah beres semua urusan tiba - tiba perutku memanggil untuk diisi. Fine, aku mutusin buat memanjakan perutku dulu sebelum go home. Gerai yang aku pilih untuk mengenyangkan perutku pagi ini adalah gerai makanan yang cukup tersohor dunia yang berlambang "M" (bukan punya anak mesin lho, hehehe).

Setelah memesan dan memakan semua pesananku, aku nggak langsung berjanjak pulang, aku masih duduk beristirahat dan membalas beberapa sms yang masuk. Tiba - tiba seorang customer datang. Perawakannya pendek, berkulit putih bermata sipit. Aku kira yaa orang china surabaya paling (hehehe). Ketika si orang china memesan menu ada geganjalan yang terjadi. Dia nggak menggubris sapaan pelayanan "silahkan memesan, kesini pak" sambil menunjuk kasir yang tersedia. Si china itu tetap diam dan terpaku pada pilihan menu yang ada di atas kasir. Tiba - tiba tanpa mengeluarkan satu katapun dari mulutnya si china itu menunjuk ke salah satu menu. Sang pelayanan pun bingung "ya mr ?". Si china itu kembali menunjuk menu itu lagi. "O Mr mau menu yang ini, berapa?" si pelayan membalas. Si China itu bergedek kepala dan kembali menunjuk ke menu yang sama. Tueeenggg semua pelayanan yang saat itu ada di kasir melihat ke arah si Mr dengan ekspesi yang sama; mata mendelik, mulut terbuka, dan bingung. Kemudian si Mr itu neunjuk lagi kemenu yang sama tapi setelah nunjuk menu ada gesture lainnya yang ia tunjukkan, jari telunjuk ke arah atas membentuk angka satu.
Finally, beres juga pesen breakfastnya, para pelayanan mengerti apa yang diinginkan sama si Mr china itu.

Gini, agak aneh rasanya waktu ngeliat kejadian itu, sepertinya para pelayan sudah tahu kalau dia orang asing, tapi mereka nggak ada satupun yang melayani dengan bahasa inggris(terlepas dari mereka bisa atauSatu ke nggak hahaha.red). Satu keganjalan lagi adalah sang pelanggan asing tadi tidak sama sekali
berbahasa (entah itu bahasa negaranya atau bahasa inggris).

Hmm gini ini yang sering buat orang kesusahan, bahasa, kalau nggak nguasai bahasa ya gini miss komunkasi jadinya. Saran saja buat para pelayan yang bekerja di gerai makanan ternama berskala international itu, minimal bahasa inggris yang untuk melayani pelanggan di sebuah gerai makan. Untung aja ada bahasa tubuh, akhrinya tertolong, cboa enggak, nggak pesen - pesen kali si Mr itu, LOL.

0 komentar:

Posting Komentar

Followers